Penyusunan Kegiatan Pembelajaran (Menggunakan Matrik Perancah)

Penyusunan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sangat dipengaruhi oleh bentuk kemampuan yang ingin dibentuk dari setiap langkah mengamati, menanya, mencoba, menganalisis dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah tersebut harus diselaraskan dengan langkah-langkah belajar (sintaksis) dari setiap model belajar sehingga antara pembentukan kemampuan saintifik dengan langkah-langkah belajar terjadi keselarasan dan keterpaduan dalam bentuk pengalaman belajar atau aktivitas belajar yang berpusat pada peserta didik. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kegiatan pembelajaran diusahakan kegiatan pengalaman balajar yang dilakukan peserta didik harus mencapai indikator pembelajaran.

Untuk memudahkan pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar serta Kompetensi Dasar dalam hal ini indikator yang akan dicapai sebagai tahapan-tahapan hasil belajar dapat digunakan matrik perancah seperti format berikut ini.

Tabel 2
MATRIKS PERANCAH PEMADUAN SINTAK MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNINGDAN PROSES BERPIKIR ILMIAH (SAINTIFIK)
PADA MAPEL SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL

1.   Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kajian simulasi dan Komunikasi Digital pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2.   Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup kajian simulasi dan Komunikasi Digital. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
3.   Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
Menunjukkan keterampilan memper-sepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadika ngerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

Kompetensi
Dasar
IPK

Sintaksis model Discovery Learning
Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)
Tujuan
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan Informasi
Menalar
Mengomuni-kasikan
3.2.Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).
·                     Menerangkan komunikasi daring asinkron.

·                     Menerangkan komunikasi daring sinkron.


























































·                     Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
a.             Menyebutkan bentuk komunikasi daring asinkron
b.            Menjelaskan prinsip komunikasi daring asinkron
c.             menjelaskan 2 jenis pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring online dengan santun

·                     Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
a.             menjelaskan proses terjadinya komunikasi daring sinkron
b.            menentukan kebutuhan pokok fasilitas yang diperlukan untuk pengelolaan informasi digital daring online secara mandiri.

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menjelaskan cara melakukan komunikasi daring online dengan percaya diri.
1.             Pemberian stimulus terhadap siswa.
·                     Guru meminta siswa untuk melihat berbagai jenis komunikasi dalam jaringan (daring/online) melalui bahan tayangan.
·                     Guru menugaskan siswa membaca buku untuk meng identifikasi berbagai jenis komunikasi dalam jaringan (daring)
·                     Siswa melihat bahan tayang yang disajikan oleh Guru.
·                     Siswa membaca buku berkaitan dengan berbagai jenis komukasi jaringan(daring)
·                     Siswa berdiskusi tentang berbagai jenis komunikasi dalam jaringan (daring).
·                     Siswa mengidentifikasi ciri-ciri komunikasi jaringan (daring) asinkron dan sinkron dari hasil diskusi dan buku.
·                     Siswa menentukan komunikasi jaringan (daring) asinkron dan sinkron.





·                     Menerangkan kewargaan digital.
·                     Menentukan prosedur komunikasi daring asinkron dan komunikasi daring sinkron
·                      
2.             Identifikasimasalah

·                     Guru menugaskan siswa untuk menentukankasi masalah utama apa dalam membuat komunikasi daring sinkron dan asinkron serta syarat-syarat seseorang dikatakan warga digital.
·                     Siswa mengidentifikasi masalah – masalah melalui contoh yang didemonstrasika n oleh guru mengenai e-mail, (komunikasi asinkron) dan chatting (komunikasi sinkron).
·                     Siswa membaca buku untuk mendapatkan informasi tentang syarat- ­syarat dikatakan temasuk warga digital seseorang
·                     Siswa mendiskusikan syarat-syarat seseorang dikatakan termasuk warga digital.
·                     Berdasarkan hasil membaca buku dan diskusi siswa merumuskan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menjadi warga digital meliputi kebaikan, keurukan, dan undang-undang ITE.
·                     Guru meminta siswa untuk menentukan prosedur komunikasi daring asinkron dan sisnkron sesuai aturan melalui buku siswadan hasil diskusi
·                     Siswa menggali informasi prosedur tentang informasi komunikasi daring asingkron dan sinkron
·                     Siswa mendiskusikan untuk menentukan prosedur daring asingkron dan sinkron
·                     Siswa menyampaikan pada kelompok lain dan menanggapinya berkaitanprosedur komunikasi daring asinkron dan sinkron



4.2        Melakukan pengelolaan informasi digitalmelalui komunikasi daring (online).
·                     Mengikuti komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan contoh.







·                     Mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan tugas.
·                     Disediakan peralatan komunikasi dan jaringan internet, peserta didik akan dapat melakukan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan contoh dengan percaya diri
·                     Disediakan peralatan komunikasi dan jaringan internet, peserta didik akan dapat mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan tugas sesuai prosedur dengan percaya diri
3.             Pengumpulan data


·                     Guru meminta siswa untuk mencoba melakukan komunikas daring asinkron dan sinkron sesuai dengan aturan–aturan dalam berkomunikasi daring sebagai pembuktian rumusan masalah/hipotesis
·                     Siswa mencoba membuat akun pada Gmail dan Yahoo sesuai dengan aturan seperti contoh sebagai pembuktian rumusan masalah/hipotesis
·                     Siswa mencoba mengirimkan e-mail kepada guru atau temannya menggunakan akun e-mail (G-mail dan Yahoo) sesuai dengan aturan seperti contoh Guru sebagai pembuktian rumusan masalah/hipotesis
·                     Siswa mencoba melakukan chatting sesuai dengan aturan sesuai contoh guru sebagai pembuktian rumusan masalah/hipotesis





4.             Pembuktian



·                     Guru menugaskan siswa untuk menilai hasil komunikasi dengan daring asinkron (e-mail) dan sinkron (chatting) kepada siswa dikomputer menggunakan format penilaian.
·                     Siswa menilai hasil komunikasi daring asinkron(e-mail) menggunakan format penilaian etika berkomunikasi daring.
·                     Siswa menilai hasil komunikasi daring sinkron(chatting) menggunakan format penilaian etika berkomunikasi daring.
·                     Guru menugaskan kepada siswa untuk mengirim e-mail dan chatting kepada guru berdasarkan perintah.
·                     Siswa mengirim tugas via e-mail.
·                     Siswa berkomunikasi tentang pelajaran via chatting.

5.              
6.             Menarik kesimpulan/
generalisasi




·                     Guru menugaskan siswa untuk menyajikan cara-cara serta kesimpulan berkomunikasi daring asinkron dan sinkron.
·                     Siswa membuat bahan presentasi tentang berkomunikasi daring asinkron dan sinkron dalam bentuk PPT.
·                     Siswa menyajikan tentang berkomunikasi daring asinkron dan sinkron.
·                     Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi.
·                     Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru.
·                     Siswa memperbaiki hasil presentasi dan membuat simpulan berkomunikasi daring asinkron dan sinkron .






Tabel 3
MATRIK PERANCAH PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN
INQUIRY LEARNING DAN PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA MAPEL KIMIA Kelas XI

1.   KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
2.   Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi
Dasar
IPK

Sintaksis model Inquiry Learning
Pendekatan Saintifik

Tujuan
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan Informasi
Menalar
Mengomuni-kasikan

3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
·                     Menjabarkan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam..











































·                     Mengemukakan komponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi.
.







·                     Melalui penggalian informasi,dan diskusi kelompok siswa mampu menjabarkan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam sesuai buku pegangan siswa dengan teliti, dan Kerja sama
































·                     Melalui kajian materi dari berbagai literatur siswa mampu Mengemukakan komponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi.sesuai dengan buku siswa secara teliti danmandiri.


1.             Orientasimasalah.

























































2.             Pengumpulan data dan verifikasi

·                  Guru menanyakan “Apa yang kalian ketahui tentangproses pembentukan minyak bumi dan gas alam?”
·                  Siswa menjawab sesuai dengan apa yang diketahuinya
·                  Siswa menggali informasi dari buku siswa dan berbagai literatur yang relevan dengan materiproses pembentukan minyak bumi dan gas alam
·                  Siswa mendiskusikan hasil bacaannya yang berkaitan dengan materiproses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
·                  Berdasarkan hasil penggalian informasi dan diskusi, siswa mengidentifikasiproses pembentukan minyak bumi dan gas alam.






























































·                  Guru menugaskan kepada siswa untuk mencari informasi apa sajakomponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi dan apakah setiap jenis minyak bumi menghasilkan komponen yang sama?
·                  Siswamencari informasi dari buku siswa dan berbagai literatur yang relevan mengenai apa sajakomponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi.
·                  Siswa mendiskusikan hasil penggalian informasi tentang apa sajakomponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi.
·                  Siswa memverifikasikomponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi.
·                  Siswa merumuskanapakah setiap jenis minyak bumi menghasilkan komponen yang sama?






4.2 Membuktikan proses pembentukandanpemisahanfraksi-fraksiminyak bumi.
·                  Mencoba mencampurkan beberapa jenis bahan bakar (minyak bumi) sebagai contoh pembentukan minyak bumi.



















































·                  Melakukan experiment sederhana proses pemisahan fraksi fraksi minyak bumi.

·                     Melalui experiment Siswa mampumencampurkan beberapa jenis bahan bakar (minyak bumi) sebagai contoh pembentukan minyak bumi sesuai SOP dengan teliti dan cermat.





































·       Melalui experiment Siswa mampu memisahkan fraksi fraksi minyak bumi dengan teliti dan cermat.
3.             Pengumpulan data melalui eksperimen


·                     Guru menugaskan siswa untukmelakukan percobaan mencampurkan beberapa jenis bahan bakar (minyak bumi) sebagai contoh pembentukan minyak bumi
·                     Siswa Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.
·                     Siswasecara berkelompok melakukan percobaan mencampurkan beberapa jenis bahan bakar (minyak bumi) sebagai contoh pembentukan minyak bumi.
·                     Siswa mengobservasi hasil percobaan dan mencatat hasil percobaan.
·                     Guru mengamati aktifitas siswa selama percobaan dan melakukan tutorial kelompok.


·                     Guru Meminta siswa secara berkelompokuntuk melakukan percobaan sederhana dengan menggunakan alat destilasi untuk memisahkan campuran beberapa bahan bakar.
·                     Siswasecara berkelompok melakukan percobaan sederhana dengan menggunakan alat destilasi untuk memisahkan campuran beberapa bahan bakar.
·                     Siswa mengobservasi hasil percobaan dan mencatat hasil percobaan tentang destilasi untuk memisahkan campuran beberapa bahan bakar .
·                     Guru mengamati aktifitas siswa selama percobaan dan melakukan tutorial kelompok.





4.             Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi



·                     Guru menugaskan siswa untuk membandingkan hasil eksperimen dengan teori yang telah dibaca .
·                     Siswamembandingkan hasil eksperimen dengan teori yang telah dibacanya.
·                     Siswa menganalisis hasil perbandingan.
·                     Siswa menyampaikan hasil analisis perbandinganeksperimententang destilasi untuk memisahkan campuran beberapa bahan bakardengan teori yang telah dibacanya kepada kelompok lain
·                     Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi.





5.             Analisis proses inkuiri





·                     Guru menugaskan siswamembuat laporan bagai mana cara membuktikan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
·                     Siswa membuatlaporan bagai mana cara membuktikan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
·                     Siswa menyajikan laporanbagai mana cara membuktikan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.

·                     Siswa lain dan guru memberikan tanggapan terhadap penyajian laporan.

·                     Siswa memperbaiki dan menyimpulkancara membuktikan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya





Tabel 4
MATRIK PERANCAH PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNINGDAN PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA MAPEL KELISTRIKAN ALAT BERAT

1.   Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
2.   Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi
Dasar
IPK

Sintaksis model Problem Based Learning
Pendekatan Saintifik
Tujuan Pembelajaran
Mengamati (mengidentifikasi masalah)
Menanya
(merumuskan masalah/hipotesis)
Mengumpulkan Informasi
(menguji hipotesis)
Menalar
(menyimpulkan hasil dr hipotesis)
Mengomunikasikan
(memformulasikan pembuktian hipotesis)
3.3          Menentukan teknik perbaikan ringan pada sistem penerangan alat berat.

1.             Mengurutkan teknik perbaikan ringan pada sistem penerangan alat berat.

1.Melalui menggali informasi dari referensi dan diskusi siswa dapat mengurutkan teknik perbaikan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai buku literatur dengan teliti, santun, bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain.

1.             Merumuskan uraian masalah.









































































2.             Mengembangkan kemungkinan penyebab.
·                     Guru menyampaikan permasalahan tentang tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.
·                     Guru menanyakan dan menugaskan untuk mengobservasi apa yang menyebabkan kemungkinan lampu-lampu tersebut tidak menyala.
·                     Siswa memperhatikan permasalahan yang disampaikan oleh guru.
·                     Siswa secara berkelompok mengobservasi gangguan yang terjadi pada sistem penerangan alat berat.
·                     Siswa menggali informasi tentang sistem penerangan alat berat pada software training manual berbagai jenis alat berat.
·                     Siswa mendiskusikan kemungkinan gangguan berdasarkan hasil observasi dan pembacaan sistem penerangan alat berat.
·                     Berdasarkan hasil diskusi siswa mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan gangguan pada sistem penerangan alat berat.







































































·                     Guru menugaskan siswa untuk menentukan kemungkinan utama penyebab gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.
·                     Siswa mendiskusikan temuan-temuan berdasarkan observasi terhadap gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.
·                     Siswa berdasarkan diskusi dan observasi merumuskan masalah-masalah penyebab gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.
·                     Guru menugaskan siswa mengembangkan skema penelusuran gangguan.
·                     Siswa dalam kelompok berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya menentukan urutan pemeriksaan gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.






2. Mendiagnosis gangguan ringan pada sistem penerangan alat berat.
2.             Melalui menggali informasi dari referensi dan diskusi siswa dapat mendiagnosis gangguan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai buku literatur dengan teliti, santun, bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain.
3. Mengetes penyebab atau proses diagnosa.



·                     Guru menugaskan siswa untuk melakukan pemeriksaan berdasarkan urutan pemeriksaan gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking yang telah siswa buat.
·                     Siswa melakukan pengukuran menggunakan AVO meter berdasarkan urutan skema penelusuran gangguan sesuai service manual.
·                     Siswa mencatat dan membandingkan hasil pengukurannya dengan data pada service manual.
·                     Siswa menentukan letak gangguan.


4.3          Memperbaiki kerusakan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai dengan SOP.
1.             Memperbaiki kerusakan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai dengan SOP.
1.             Melalui praktik siswa dapat memperbaiki kerusakan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai Service Manual dengan teliti, konsisten, rasa percayadiri, teliti dan disiplin.



·                     Guru menugaskan siswa memperbaiki gangguan yang telah ditentukan sesuai dengan service manual.
·                     Siswa melakukan perbaikan kerusakan ringan pada gangguan yang telah ditentukan sesuai service manual.
·                     Guru mengawasi dan menilai pelaksanaan perbaikan kerusakan ringan pada gangguan yang telah ditentukan sesuai service manual.



2. Mengkalibrasi hasil perbaikan kerusakan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai dengan SOP.

2. Melalui praktik siswa dapat mengkalibrasi hasil perbaikan kerusakan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai Service Manual dengan teliti, konsisten, rasa percayadiri, teliti dan disiplin.
4. Mengevaluasi



·                     Guru menugaskan siswa untuk memeriksa ulang hasil perbaikan yang dilakukan siswa secara kelompok.
·                     Siswa memeriksa ulang hasil perbaikan dengan cara mencoba fungsi dari bagian yang telah diperbaiki mengacu pada service manual.
·                     Siswa menyimpulkan hasil pemeriksaan perbaikan gangguan sesuai service manual.









·                     Guru menugaskan siswa untuk mempresentasikan proses dan hasil perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.
·                     Siswa membuat bahan presentasitentang proses dan hasil perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.
·                     Siswa mempresentasikan tentan proses dan hasil perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.
·                     Guru membimbing dan menilai pelaksanaan presentasi
·                     Siswa lain memberikan tanggapan dan masukan
·                     Siswa memperbaiki hasil presentasi perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.
·                     Siswa secara individu membuat laporan pelaksanaan perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.
·                     Guru bersama siswa menyimpulkan dari hasil pelaksanaan presentasi perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.

Tabel 5
MATRIK PERANCAH PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN
PRODUCTION BASED TRAINING (PBT)/PRODUCTION BASED EDUCATION(PBE)DAN PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Kompetensi
Dasar
IPK

Sintaksis model Product Based Learning
Pendekatan Saintifik
Tujuan Pembelajaran
Mengamati (mengidentifikasi masalah)
Menanya
(merumuskan masalah/hipotesis)
Mengumpulkan Informasi
(menguji hipotesis)
Menalar
(menyimpulkan hasil dr hipotesis)
Mengomunikasikan
(memformulasikan pembuktian hipotesis)
3.6Menelaah kerja sistem injeksi bensin.


3.6.1       Menjelaskan prinsip kerja sistem injeksi bensin
3.6.2       Menentukan teknik perawatan sistem injeksi bensin.
3.6.3       Menganalisis kerja sistem injeksi bensin

Melalui penggalian informasi pada buku modul pembelajaran dan browsing, peserta didik dapat :
a.             Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja sistem injeksi bensin dengan percaya diri.
b.            Peserta didik dapat menetukan teknik perawatan sistem injeksi bensin dengan percaya diri.
c.             Peserta didik dapat menganalisis kerja sistem injeksi bensin dengan tanggung jawab.

1.                   Merencanakan produk;

·                     Guru menanyakan dan menugaskan bagaimana cara melakukan perawatan sistem injeksi bensinYamaha Vixion berdasarkan SOP.
·                     Siswa mencari informasi mengenai cara melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion termasuk penjelasannya pada lembaran informasi dan job sheet serta buku pedoman reparasi (BPR)
·                     Siswa mendiskusikan hasil bacaannya berkaitan dengan gambar cara perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion serta peralatan yang diperlukan.
·                     Berdasarkan hasil diskusi, siswa mengidentifikasi peralatan dan bahan apa saja yang digunakan untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.

·                     Gurumenugaskan siswa untuk membuat list peralatan yang diperlukan dalam perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.
·                     Siswa menelaah gambar pada lembarinformasi dan jobsheet /gambar, siswamembuat langkah-langkah perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.
·                     Berdasarkan langkah kerja yang dibuat, siswa dapat merumuskan tentang apa saja yang dilakukan saat perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.
·                     Guru menugaskan siswa memeriksa ulang langkah-langkah perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixionuntuk mendapatkan performa mesin menjadi lebih baik.
·                     Siswa memeriksa ulang langkah perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixionmengacu SOP dan untuk mendapatkan waktu yang effisien.






4.6 Merawat berkala sistem injeksi bensin.

4.6.1       Mereflika perawatansistem injeksi bensin Yamaha Vixion.
.



2.                   Melaksanakan proses produksi;











·                     Guru menugaskan siswa untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixiondengan alat dan teknik sesuai dengan yang dicontohkan
·                     Siswa menyiapkan alat untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.
·                     Siswa melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion dengan teknik sesuai seperti yang dicontohkan.









































4.6.2       Merawat sistem injeksi bensin Yamaha Force sesuai tugas

































3.             Mengevaluasi produk (melakukan kendali mutu),














·                     Guru menugaskan siswa untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Forcedengan alat dan teknik yang tepat sesuai gambar kerja/SOP.
·                     Siswa menyiapkan alat untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force.
·                     Siswa melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force dengan teknik sesuai SOP dan mencatat hasil pengukuran pada format yang telah disediakan

















































·                     Guru menugaskan siswa memeriksa hasil perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force.
·                     Siswa melakukan pemeriksaan hasil perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force dan membandingkannya dengan spesifikasi buku pedoman reparasi serta menyimpulkan kondisinya masih memenuhi spesifikasi.
·                     Siswa membuat laporanhasilperawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force sesuai dengan gambar kerja pada job sheet.




4.             Mengembangkan rencana pemasaran.





·                     Guru menugaskan siswa membuat draf promosi untuk perawatan sistem injeksi bensin.
·                     Siswa membuatdraf(rancangan) promosi untuk perawatan sistem injeksi bensin dalam jejaring (daring) dan luar jejaring (luring)
·                     Siswa mempromosikanharga perawatan sistem injeksi bensindalam jejaring (daring) dan luar jejaring (luring)


Tabel 6
MATRIK PERANCAH PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNINGDAN PENDEKATAN SAINTIFIK
PADATEKNOLOGI INFRASTRUKTUR JARINGAN

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung




Kompetensi
Dasar
IPK

Sintaksis model Project Based Learning
Pendekatan Saintifik
Tujuan Pembelajaran
Mengamati (mengidentifikasi masalah)
Menanya
(merumuskan masalah/hipotesis)
Mengumpulkan Informasi
(menguji hipotesis)
Menalar
(menyimpulkan hasil dr hipotesis)
Mengomunikasikan
(memformulasikan pembuktian hipotesis)
3.13 Menganalisis perancangan jaringan nirkabel indoor dan outdoor yang sesuai dengan standar industri ISP
3.13.1 Menjelaskan standarisasi jaringan Wireless LAN
3.13.2 Menjelaskan perangkat keras Jaringan Wireless LAN
3.13.3 Menentukan topologi jaringan nirkabel/Wireless
3.13.4 Menganalisis Coverage area Wireless

1.             Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);


















































2.             Mendesain perencanaan proyek;





































































































3.             Menyusun jadwal (Create a Schedule);


















·                     Guru menceritakan tentang kebutuhan suatu jaringan Wireless suatu intitusi, dengan area dan jarak tertentu
·                     Guru bertanya hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemasang an Wireless LAN suatu intitusi dengan area dan jarak tertentu

·                     Siswa dalam kelompok mencari informasi pada modul dan internet (http://www.ieee802.org/11)
tentang hal-hal yang berkaitan dengan pemasangan wireless LAN
·                     Berdasarkan informasi siswa dapat mengidentifikasi perangkat yang diperlukan dalam dalam pemasangan wireless LAN

·                     Guru menugaskan siswa dalam kelompok merencanakan jaringan wireless sebuah intitusi berdasarkan sekema area.

·                     Siswa dalam kelompok mempelajari skema area institusi yang diberikan

·                     Siswa dalam kelompok berdasarkan skema institusi mempelajari berbagai jenis standarisasi jaringan meliputi standar 802.11.A/802.11.B dan 802.11.G, pada modul dan internet

·                     Siswa dalam kelompok berdasarkan skema institusi mempelajari berbagai jenis topologi meliputi topologi Basic Service Set (BSS) , Extended Service Set(ESS) dan Infra Struktur

·                     Siswa dalam kelompok mempelajari perangkat keras jaringan wireless meliputi antene, accespoint dan wireless adaptor
·                     Siswa dalam kelompok mendiskusikan hasil bacaannya dan mengidentifikasi karakteristik setiap jenis standarisasi, topologi dan perangkat keras.
































































·                     Guru menugaskan siswa dalam kelompok berdasarkan skema dan identifikasi karakteristik standarisasi jaringan, topologi dan perangkat keras untuk mendesain perencanaan jaringan wireless
·                     Siswa dalam kelompok berdasarkan karakteristik standarisasi jaringan wireless, topologi dan perangkat keras dapat merumuskan standar, topologi dan perangakatyang digunakan,dalam merancang jaringan wireless
·                     Guru menugaskan siswa mengobservasi kondisi keadaan sekitar seperti halangan, lokasi pemasangan akses point (Coverage area acces point
·                     siswa dalam kelompok mengobservasi kondisi keadaan sekitar seperti halangan, lokasi pemasangan akses point (Coverage area acces point
·                     Siswa dalam kelompok berdasarkan analisis hasil observasi coverage area,informasi standarisasi, topologi dan perangkat kerasdapat merancang jaringan wireless LAN







·                     Guru menugaskan siswa dalam kelompok menyusun jadwal pembuatan jaringan wireless LAN dan mempersentasikannya
·                     siswa dalam kelompok menyusun jadwal dan distribusi tugas pembuatan jaringan wireless LAN dan mempersentasikannya


















































































































































































































4.13        Membuat jaringan nirkabel indoor dan outdoor yang sesuai dengan standar industri ISP







4.13.1 Menginstalasi perangkat jaringan nirkabel/Wireless LAN sesuaidesain/topologi dan Coverage area



4.             Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project);



·                     Guru menugaskan siswa dalam kelompok mengerjakan rancangan dengan mengintalasi perangkat jaringan Wireless LAN sesuaidesain/topologi dan Coverage area
·                     Siswa menyiapkan perangkat peralatan penginstalasian jaringan Wireless LAN sesuaidesain/topologi dan Coverage area
·                     Siswa memasang perangkat akses point menggunakan topologi sesuai rancangan
·                     Siswa menginstalasi perangkat Wireless adaptor (Driver, USB wireless adaptor)
·                     Guru memonitor kemajuan pengistalasian jaringan Wireless LAN dan memberikan masukan serta motivasi

·                      

4.13.2 Mengkonfigurasi perangkat jaringan nirkabel/Wireless LAN

































5.             Menguji hasil (Assess the Outcome),













































6.             Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).



·                     Guru menugaskan siswa dalam kelompok Mengkonfigurasi akses point meliputi:
1)SSID
2)Tipe accses point sesuai perencanaan
3)Net work Mode
4) Chanel
5) Scurity

·                     Guru memonitor kemajuan konfigurasi akses point dan memberikan masukan serta motivasi
































·                     Guru menugaskan siswa dalam kelompok menguji jaringan wireless berdasarkantopologi yang dirancang/design
·                     Siswa dalam kelompok menguji jaringan wireless melalui wireless client meliputi :
1)SSID
2)Tipe accses point sesuai perencanaan
3)Net work Mode
4) Chanel
5) Scurity
·                     Siswa memeriksa akses point chanel, Network mode, SSID dan network adaptor client jika tidak terjadi koneksi
·                     Memperbaiki instalasi network adaptor dan mengkonfigurasi ulang accses point.









































































·                     Guru menugaskan siswa membuat laporan perancangan, Penginstalasian dan konfigurasi jaringan wireless LAN
·                     Siswa membuat laporan/presentasi langkah-langkah perancangan, Penginstalasian dan konfigurasi jaringan wireless LAN serta konektivitas jaringan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pedoman Penyusunan Soal Pilihan Ganda (PG), Esai (Uraian), dan Praktik (Kinerja)

Tujuan, Prinsip, dan Tahapan/Sintaksis Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Silabus Mata Pelajaran Komposisi Foto Digital SMK-MAK (Paket Keahlian Multimedia) Kelas 12