Penyusunan Kegiatan Pembelajaran (Menggunakan Matrik Perancah)
Penyusunan kegiatan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik sangat dipengaruhi oleh bentuk kemampuan yang ingin
dibentuk dari setiap langkah mengamati, menanya, mencoba, menganalisis dan
mengkomunikasikan. Langkah-langkah tersebut harus diselaraskan dengan
langkah-langkah belajar (sintaksis) dari setiap model belajar sehingga antara
pembentukan kemampuan saintifik dengan langkah-langkah belajar terjadi
keselarasan dan keterpaduan dalam bentuk pengalaman belajar atau aktivitas
belajar yang berpusat pada peserta didik. Hal lain yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan kegiatan pembelajaran diusahakan kegiatan pengalaman balajar yang
dilakukan peserta didik harus mencapai indikator pembelajaran.
Untuk memudahkan
pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar serta Kompetensi Dasar dalam
hal ini indikator yang akan dicapai sebagai tahapan-tahapan hasil belajar dapat
digunakan matrik perancah seperti format berikut ini.
Tabel 2
MATRIKS PERANCAH PEMADUAN SINTAK MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNINGDAN PROSES BERPIKIR ILMIAH (SAINTIFIK)
PADA MAPEL SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL
1.
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan
metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kajian simulasi
dan Komunikasi Digital pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2.
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
masalah sesuai dengan lingkup kajian simulasi dan Komunikasi Digital. Menampilkan kinerja mandiri dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
3.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara
mandiri.
Menunjukkan keterampilan memper-sepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadika ngerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
Kompetensi
Dasar
|
IPK
|
Sintaksis
model Discovery Learning
|
Proses
Berfikir Ilmiah (Saintifik)
|
|||||
Tujuan
|
Mengamati
|
Menanya
|
Mengumpulkan
Informasi
|
Menalar
|
Mengomuni-kasikan
|
|||
3.2.Menerapkan pengetahuan
pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).
|
·
Menerangkan komunikasi daring asinkron.
·
Menerangkan komunikasi daring sinkron.
|
·
Setelah berdiskusi dan menggali informasi,
peserta didik akan dapat :
a.
Menyebutkan bentuk komunikasi daring asinkron
b.
Menjelaskan prinsip
komunikasi daring asinkron
c.
menjelaskan 2 jenis pengelolaan informasi
digital melalui komunikasi daring online dengan santun
·
Setelah berdiskusi dan menggali informasi,
peserta didik akan dapat:
a.
menjelaskan proses terjadinya komunikasi daring sinkron
b.
menentukan kebutuhan pokok fasilitas yang
diperlukan untuk pengelolaan informasi digital daring online secara mandiri.
Setelah
berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menjelaskan cara
melakukan komunikasi daring online dengan percaya diri.
|
1.
Pemberian stimulus terhadap siswa.
|
·
Guru meminta siswa untuk melihat berbagai jenis
komunikasi dalam jaringan (daring/online) melalui bahan tayangan.
·
Guru menugaskan siswa membaca buku untuk meng
identifikasi berbagai jenis komunikasi dalam jaringan (daring)
·
Siswa melihat bahan tayang yang disajikan oleh Guru.
·
Siswa membaca buku berkaitan dengan berbagai jenis
komukasi jaringan(daring)
·
Siswa berdiskusi tentang berbagai jenis komunikasi
dalam jaringan (daring).
·
Siswa mengidentifikasi
ciri-ciri komunikasi jaringan (daring) asinkron dan sinkron dari hasil
diskusi dan buku.
·
Siswa menentukan komunikasi jaringan (daring) asinkron
dan sinkron.
|
||||
·
Menerangkan kewargaan digital.
·
Menentukan prosedur komunikasi daring asinkron dan
komunikasi daring sinkron
|
·
|
2.
Identifikasimasalah
|
·
Guru menugaskan siswa untuk menentukankasi masalah
utama apa dalam membuat komunikasi daring sinkron dan asinkron serta
syarat-syarat seseorang dikatakan warga digital.
·
Siswa mengidentifikasi masalah – masalah melalui contoh
yang didemonstrasika n oleh guru mengenai e-mail, (komunikasi asinkron) dan
chatting (komunikasi sinkron).
·
Siswa membaca buku untuk mendapatkan informasi tentang
syarat- syarat dikatakan temasuk warga digital seseorang
·
Siswa mendiskusikan syarat-syarat seseorang dikatakan
termasuk warga digital.
·
Berdasarkan hasil membaca buku dan diskusi siswa merumuskan hal-hal apa saja
yang harus diperhatikan dalam menjadi warga digital meliputi kebaikan,
keurukan, dan undang-undang ITE.
·
Guru meminta siswa untuk menentukan prosedur komunikasi
daring asinkron dan sisnkron sesuai aturan melalui buku siswadan hasil
diskusi
·
Siswa menggali informasi prosedur tentang informasi
komunikasi daring asingkron dan sinkron
·
Siswa mendiskusikan untuk menentukan prosedur daring
asingkron dan sinkron
·
Siswa menyampaikan pada kelompok lain dan menanggapinya
berkaitanprosedur komunikasi daring asinkron dan sinkron
|
|||||
4.2 Melakukan
pengelolaan informasi digitalmelalui komunikasi daring (online).
|
·
Mengikuti komunikasi daring asinkron dan sinkron
berdasarkan contoh.
·
Mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan
sinkron berdasarkan tugas.
|
·
Disediakan peralatan komunikasi dan
jaringan internet, peserta didik akan dapat melakukan komunikasi daring
asinkron dan sinkron berdasarkan contoh dengan percaya diri
·
Disediakan peralatan komunikasi dan jaringan
internet, peserta didik akan dapat mendemonstrasikan komunikasi daring
asinkron dan sinkron berdasarkan tugas sesuai prosedur dengan percaya diri
|
3.
Pengumpulan data
|
·
Guru meminta siswa untuk mencoba melakukan komunikas
daring asinkron dan sinkron sesuai dengan aturan–aturan dalam berkomunikasi daring sebagai pembuktian rumusan masalah/hipotesis
·
Siswa mencoba membuat akun pada Gmail dan Yahoo sesuai
dengan aturan seperti contoh sebagai
pembuktian rumusan masalah/hipotesis
·
Siswa mencoba mengirimkan e-mail kepada guru atau
temannya menggunakan akun e-mail (G-mail dan Yahoo) sesuai dengan aturan
seperti contoh Guru sebagai pembuktian rumusan
masalah/hipotesis
·
Siswa mencoba melakukan chatting sesuai dengan aturan
sesuai contoh guru sebagai pembuktian rumusan masalah/hipotesis
|
||||
4.
Pembuktian
|
·
Guru menugaskan siswa untuk menilai hasil komunikasi
dengan daring asinkron (e-mail) dan sinkron (chatting) kepada siswa
dikomputer menggunakan format penilaian.
·
Siswa menilai hasil komunikasi daring asinkron(e-mail)
menggunakan format penilaian etika berkomunikasi daring.
·
Siswa menilai hasil komunikasi daring sinkron(chatting)
menggunakan format penilaian etika berkomunikasi daring.
·
Guru menugaskan kepada siswa untuk mengirim e-mail dan
chatting kepada guru berdasarkan perintah.
·
Siswa mengirim tugas via e-mail.
·
Siswa berkomunikasi tentang pelajaran via chatting.
|
|||||||
5.
|
6.
Menarik kesimpulan/
generalisasi
|
·
Guru menugaskan siswa untuk menyajikan cara-cara serta
kesimpulan berkomunikasi daring asinkron dan sinkron.
·
Siswa membuat bahan presentasi tentang berkomunikasi
daring asinkron dan sinkron dalam bentuk PPT.
·
Siswa menyajikan tentang berkomunikasi daring asinkron
dan sinkron.
·
Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi.
·
Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru.
·
Siswa memperbaiki hasil presentasi dan membuat simpulan
berkomunikasi daring asinkron dan sinkron .
|
||||||
Tabel 3
MATRIK PERANCAH
PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN
INQUIRY LEARNING DAN PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA MAPEL KIMIA Kelas
XI
1.
KI
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
2.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kompetensi
Dasar
|
IPK
|
Sintaksis model Inquiry Learning
|
Pendekatan Saintifik
|
||||||
Tujuan
|
Mengamati
|
Menanya
|
Mengumpulkan Informasi
|
Menalar
|
Mengomuni-kasikan
|
||||
3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
|
·
Menjabarkan proses pembentukan minyak bumi dan gas
alam..
·
Mengemukakan komponen-komponen utama hasil destilasi
minyak bumi.
.
|
·
Melalui penggalian informasi,dan diskusi kelompok
siswa mampu menjabarkan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam sesuai
buku pegangan siswa dengan teliti,
dan Kerja sama
·
Melalui kajian materi dari berbagai literatur siswa
mampu Mengemukakan komponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi.sesuai
dengan buku siswa secara teliti danmandiri.
|
1.
Orientasimasalah.
2.
Pengumpulan data dan verifikasi
|
·
Guru menanyakan “Apa yang kalian ketahui
tentangproses pembentukan minyak bumi dan gas alam?”
·
Siswa menjawab sesuai dengan apa yang diketahuinya
·
Siswa menggali informasi dari buku siswa dan
berbagai literatur yang relevan dengan materiproses pembentukan minyak bumi
dan gas alam
·
Siswa mendiskusikan hasil bacaannya yang berkaitan
dengan materiproses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
·
Berdasarkan hasil penggalian informasi dan diskusi,
siswa mengidentifikasiproses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
|
·
Guru menugaskan kepada siswa untuk mencari informasi
apa sajakomponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi
dan apakah setiap jenis minyak bumi menghasilkan komponen yang sama?
·
Siswamencari
informasi dari buku siswa dan berbagai literatur yang relevan mengenai apa
sajakomponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi.
·
Siswa mendiskusikan
hasil penggalian informasi tentang apa sajakomponen-komponen
utama hasil destilasi minyak bumi.
·
Siswa
memverifikasikomponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi.
·
Siswa merumuskanapakah setiap jenis minyak bumi menghasilkan komponen yang sama?
|
||||
4.2 Membuktikan proses
pembentukandanpemisahanfraksi-fraksiminyak bumi.
|
·
Mencoba mencampurkan beberapa jenis bahan bakar
(minyak bumi) sebagai contoh pembentukan minyak bumi.
·
Melakukan experiment sederhana proses pemisahan
fraksi fraksi minyak bumi.
|
·
Melalui experiment Siswa mampumencampurkan beberapa
jenis bahan bakar (minyak bumi) sebagai contoh pembentukan minyak bumi sesuai
SOP dengan teliti dan cermat.
·
Melalui experiment Siswa mampu memisahkan fraksi
fraksi minyak bumi dengan teliti dan cermat.
|
3.
Pengumpulan data melalui eksperimen
|
·
Guru menugaskan
siswa untukmelakukan
percobaan mencampurkan beberapa jenis bahan bakar (minyak bumi) sebagai
contoh pembentukan minyak bumi
·
Siswa Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
untuk melakukan percobaan.
·
Siswasecara berkelompok melakukan percobaan
mencampurkan beberapa jenis bahan bakar (minyak bumi) sebagai contoh
pembentukan minyak bumi.
·
Siswa mengobservasi hasil percobaan dan mencatat
hasil percobaan.
·
Guru mengamati aktifitas siswa selama percobaan dan
melakukan tutorial kelompok.
·
Guru Meminta siswa secara berkelompokuntuk melakukan percobaan sederhana dengan menggunakan
alat destilasi untuk memisahkan campuran beberapa bahan bakar.
·
Siswasecara
berkelompok melakukan percobaan sederhana dengan menggunakan alat destilasi
untuk memisahkan campuran beberapa bahan bakar.
·
Siswa mengobservasi hasil percobaan dan mencatat
hasil percobaan tentang destilasi untuk
memisahkan campuran beberapa bahan bakar .
·
Guru mengamati aktifitas siswa selama percobaan dan
melakukan tutorial kelompok.
|
|||||
4.
Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi
|
·
Guru menugaskan siswa untuk membandingkan hasil eksperimen dengan teori yang telah dibaca .
·
Siswamembandingkan
hasil eksperimen dengan teori yang telah dibacanya.
·
Siswa menganalisis
hasil perbandingan.
·
Siswa
menyampaikan hasil analisis perbandinganeksperimententang destilasi untuk memisahkan campuran beberapa bahan bakardengan teori yang
telah dibacanya kepada kelompok lain
·
Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi.
|
||||||||
5.
Analisis proses inkuiri
|
·
Guru menugaskan
siswamembuat laporan bagai mana cara membuktikan proses pembentukan dan
teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
·
Siswa
membuatlaporan bagai mana cara membuktikan proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
·
Siswa menyajikan
laporanbagai mana cara membuktikan proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
·
Siswa lain dan
guru memberikan tanggapan terhadap penyajian laporan.
·
Siswa
memperbaiki dan menyimpulkancara membuktikan proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
|
||||||||
Tabel 4
MATRIK PERANCAH
PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED
LEARNINGDAN PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA MAPEL
KELISTRIKAN ALAT BERAT
1.
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, procedural dan
metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
2.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kompetensi
Dasar
|
IPK
|
Sintaksis model Problem Based
Learning
|
Pendekatan Saintifik
|
|||||
Tujuan Pembelajaran
|
Mengamati (mengidentifikasi masalah)
|
Menanya
(merumuskan masalah/hipotesis)
|
Mengumpulkan Informasi
(menguji hipotesis)
|
Menalar
(menyimpulkan hasil dr hipotesis)
|
Mengomunikasikan
(memformulasikan
pembuktian hipotesis)
|
|||
3.3
Menentukan teknik perbaikan ringan pada
sistem penerangan alat berat.
|
1.
Mengurutkan teknik perbaikan ringan pada
sistem penerangan alat berat.
|
1.Melalui menggali informasi dari referensi dan diskusi siswa
dapat mengurutkan teknik perbaikan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai buku
literatur dengan
teliti, santun, bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain.
|
1.
Merumuskan
uraian masalah.
2.
Mengembangkan
kemungkinan penyebab.
|
·
Guru
menyampaikan permasalahan tentang tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop,
lampu parking.
·
Guru
menanyakan dan menugaskan untuk mengobservasi apa yang menyebabkan
kemungkinan lampu-lampu tersebut tidak menyala.
·
Siswa
memperhatikan permasalahan yang disampaikan oleh guru.
·
Siswa secara berkelompok mengobservasi gangguan yang terjadi
pada sistem penerangan alat berat.
·
Siswa menggali informasi tentang sistem penerangan alat berat
pada software training manual berbagai jenis alat berat.
·
Siswa mendiskusikan kemungkinan gangguan berdasarkan hasil
observasi dan pembacaan sistem penerangan alat berat.
·
Berdasarkan hasil diskusi siswa mengidentifikasi
kemungkinan-kemungkinan gangguan pada sistem penerangan alat berat.
|
·
Guru
menugaskan siswa untuk menentukan kemungkinan utama penyebab gangguan tidak
hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.
·
Siswa
mendiskusikan temuan-temuan berdasarkan observasi terhadap gangguan tidak
hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.
·
Siswa
berdasarkan diskusi dan observasi merumuskan masalah-masalah penyebab
gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.
·
Guru
menugaskan siswa mengembangkan skema penelusuran gangguan.
·
Siswa dalam
kelompok berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya menentukan urutan
pemeriksaan gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.
|
|||
2.
Mendiagnosis gangguan ringan pada sistem penerangan alat berat.
|
2.
Melalui menggali informasi dari referensi dan diskusi siswa
dapat mendiagnosis gangguan
ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai buku
literatur dengan
teliti, santun, bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain.
|
3.
Mengetes penyebab atau proses diagnosa.
|
·
Guru
menugaskan siswa untuk melakukan pemeriksaan berdasarkan urutan pemeriksaan
gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking yang telah
siswa buat.
·
Siswa
melakukan pengukuran menggunakan AVO meter berdasarkan urutan skema
penelusuran gangguan sesuai service manual.
·
Siswa mencatat
dan membandingkan hasil pengukurannya dengan data pada service manual.
·
Siswa
menentukan letak gangguan.
|
|||||
4.3
Memperbaiki kerusakan ringan pada sistem
penerangan alat berat sesuai dengan SOP.
|
1.
Memperbaiki kerusakan
ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai dengan SOP.
|
1.
Melalui praktik siswa dapat memperbaiki
kerusakan ringan pada sistem penerangan alat berat
sesuai Service Manual dengan
teliti, konsisten, rasa
percayadiri, teliti dan disiplin.
|
·
Guru menugaskan siswa memperbaiki gangguan yang telah
ditentukan sesuai dengan service manual.
·
Siswa melakukan perbaikan kerusakan ringan pada
gangguan yang telah ditentukan sesuai service manual.
·
Guru mengawasi dan menilai pelaksanaan perbaikan
kerusakan ringan pada gangguan yang telah ditentukan sesuai service manual.
|
|||||
2. Mengkalibrasi hasil perbaikan kerusakan
ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai dengan SOP.
|
2. Melalui praktik siswa dapat mengkalibrasi hasil perbaikan kerusakan
ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai Service Manual dengan teliti, konsisten,
rasa percayadiri,
teliti dan disiplin.
|
4.
Mengevaluasi
|
·
Guru
menugaskan siswa untuk memeriksa ulang hasil perbaikan yang dilakukan siswa
secara kelompok.
·
Siswa
memeriksa ulang hasil perbaikan dengan cara mencoba fungsi dari bagian yang
telah diperbaiki mengacu pada service manual.
·
Siswa
menyimpulkan hasil pemeriksaan perbaikan gangguan sesuai service manual.
|
|||||
·
Guru
menugaskan siswa untuk mempresentasikan proses dan hasil perbaikan ringan
gangguan sistem penerangan alat berat.
·
Siswa membuat
bahan presentasitentang proses dan hasil perbaikan ringan gangguan sistem
penerangan alat berat.
·
Siswa
mempresentasikan tentan proses dan hasil perbaikan ringan gangguan sistem
penerangan alat berat.
·
Guru
membimbing dan menilai pelaksanaan presentasi
·
Siswa lain
memberikan tanggapan dan masukan
·
Siswa
memperbaiki hasil presentasi perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat
berat.
·
Siswa secara
individu membuat laporan pelaksanaan perbaikan ringan gangguan sistem
penerangan alat berat.
·
Guru bersama
siswa menyimpulkan dari hasil pelaksanaan presentasi perbaikan ringan
gangguan sistem penerangan alat berat.
|
||||||||
Tabel 5
MATRIK
PERANCAH PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN
PRODUCTION BASED TRAINING
(PBT)/PRODUCTION BASED EDUCATION(PBE)DAN PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, procedural dan
metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
Kompetensi
Dasar
|
IPK
|
Sintaksis model Product
Based Learning
|
Pendekatan Saintifik
|
|||||
Tujuan Pembelajaran
|
Mengamati (mengidentifikasi masalah)
|
Menanya
(merumuskan
masalah/hipotesis)
|
Mengumpulkan
Informasi
(menguji hipotesis)
|
Menalar
(menyimpulkan hasil
dr hipotesis)
|
Mengomunikasikan
(memformulasikan pembuktian hipotesis)
|
|||
3.6Menelaah
kerja sistem injeksi bensin.
|
3.6.1
Menjelaskan
prinsip kerja sistem injeksi bensin
3.6.2
Menentukan
teknik perawatan sistem injeksi bensin.
3.6.3 Menganalisis kerja sistem injeksi bensin
|
Melalui penggalian
informasi pada buku modul pembelajaran dan browsing, peserta didik dapat :
a.
Peserta didik dapat menjelaskan
prinsip kerja sistem injeksi bensin dengan
percaya diri.
b.
Peserta didik dapat menetukan
teknik perawatan sistem injeksi bensin dengan
percaya diri.
c.
Peserta didik dapat menganalisis
kerja sistem injeksi bensin dengan tanggung jawab.
|
1.
Merencanakan produk;
|
·
Guru menanyakan dan menugaskan bagaimana cara melakukan perawatan sistem injeksi
bensinYamaha Vixion berdasarkan SOP.
·
Siswa mencari informasi mengenai cara melakukan perawatan sistem
injeksi bensin Yamaha Vixion termasuk penjelasannya pada lembaran informasi dan job sheet
serta buku pedoman reparasi (BPR)
·
Siswa mendiskusikan hasil bacaannya berkaitan dengan
gambar cara perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion serta
peralatan yang diperlukan.
·
Berdasarkan hasil diskusi, siswa mengidentifikasi peralatan dan bahan apa saja yang
digunakan untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.
|
·
Gurumenugaskan siswa untuk membuat list peralatan yang diperlukan dalam perawatan sistem injeksi
bensin Yamaha Vixion.
·
Siswa menelaah gambar pada lembarinformasi dan
jobsheet /gambar, siswamembuat langkah-langkah perawatan sistem
injeksi bensin Yamaha Vixion.
·
Berdasarkan langkah kerja yang dibuat, siswa dapat merumuskan tentang apa saja yang dilakukan saat perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.
·
Guru menugaskan siswa memeriksa ulang langkah-langkah perawatan sistem
injeksi bensin Yamaha Vixionuntuk mendapatkan performa mesin menjadi lebih
baik.
·
Siswa memeriksa ulang langkah perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixionmengacu SOP dan untuk
mendapatkan waktu yang effisien.
|
|||
4.6 Merawat berkala sistem injeksi bensin.
|
4.6.1 Mereflika perawatansistem injeksi bensin Yamaha
Vixion.
.
|
2.
Melaksanakan proses produksi;
|
·
Guru menugaskan siswa untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixiondengan alat dan
teknik sesuai dengan yang dicontohkan
·
Siswa menyiapkan alat untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.
·
Siswa melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion dengan teknik sesuai seperti yang
dicontohkan.
|
|||||
4.6.2 Merawat sistem injeksi bensin Yamaha Force sesuai
tugas
|
3.
Mengevaluasi produk (melakukan kendali mutu),
|
·
Guru menugaskan siswa untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Forcedengan alat dan teknik
yang tepat sesuai gambar kerja/SOP.
·
Siswa menyiapkan alat untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force.
·
Siswa melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force dengan teknik sesuai SOP dan
mencatat hasil pengukuran pada format yang telah disediakan
|
·
Guru menugaskan siswa memeriksa hasil perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force.
·
Siswa melakukan pemeriksaan hasil perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force dan
membandingkannya dengan spesifikasi buku pedoman reparasi serta menyimpulkan
kondisinya masih memenuhi spesifikasi.
·
Siswa membuat laporanhasilperawatan sistem
injeksi bensin Yamaha Force sesuai dengan gambar kerja pada job sheet.
|
|||||
4.
Mengembangkan rencana pemasaran.
|
·
Guru menugaskan siswa membuat draf promosi untuk perawatan sistem injeksi
bensin.
·
Siswa membuatdraf(rancangan) promosi untuk perawatan sistem injeksi bensin
dalam jejaring (daring) dan luar jejaring (luring)
·
Siswa mempromosikanharga perawatan sistem injeksi bensindalam jejaring (daring) dan luar
jejaring (luring)
|
|||||||
Tabel 6
MATRIK PERANCAH PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT
BASED LEARNINGDAN PENDEKATAN
SAINTIFIK
PADATEKNOLOGI
INFRASTRUKTUR JARINGAN
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, procedural dan
metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
Kompetensi
Dasar
|
IPK
|
Sintaksis model Project
Based Learning
|
Pendekatan Saintifik
|
|||||
Tujuan Pembelajaran
|
Mengamati (mengidentifikasi masalah)
|
Menanya
(merumuskan
masalah/hipotesis)
|
Mengumpulkan
Informasi
(menguji hipotesis)
|
Menalar
(menyimpulkan hasil
dr hipotesis)
|
Mengomunikasikan
(memformulasikan pembuktian hipotesis)
|
|||
3.13 Menganalisis
perancangan jaringan nirkabel indoor dan outdoor yang sesuai dengan standar
industri ISP
|
3.13.1 Menjelaskan standarisasi jaringan Wireless LAN
3.13.2 Menjelaskan perangkat keras Jaringan Wireless LAN
3.13.3 Menentukan topologi jaringan nirkabel/Wireless
3.13.4 Menganalisis Coverage area Wireless
|
1.
Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);
2.
Mendesain perencanaan proyek;
3.
Menyusun jadwal (Create a Schedule);
|
·
Guru
menceritakan tentang kebutuhan suatu jaringan Wireless suatu intitusi, dengan
area dan jarak tertentu
·
Guru
bertanya hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemasang an Wireless
LAN suatu intitusi dengan area dan jarak tertentu
tentang hal-hal yang berkaitan dengan pemasangan wireless LAN
·
Berdasarkan
informasi siswa dapat mengidentifikasi perangkat yang diperlukan dalam dalam
pemasangan wireless LAN
·
Guru
menugaskan siswa dalam kelompok merencanakan jaringan wireless sebuah
intitusi berdasarkan sekema area.
·
Siswa
dalam kelompok mempelajari skema area institusi yang diberikan
·
Siswa
dalam kelompok berdasarkan skema institusi mempelajari berbagai jenis
standarisasi jaringan meliputi standar 802.11.A/802.11.B dan 802.11.G, pada
modul dan internet
·
Siswa
dalam kelompok berdasarkan skema institusi mempelajari berbagai jenis
topologi meliputi topologi Basic Service Set (BSS) , Extended Service
Set(ESS) dan Infra Struktur
·
Siswa
dalam kelompok mempelajari perangkat keras jaringan wireless meliputi antene,
accespoint dan wireless adaptor
·
Siswa
dalam kelompok mendiskusikan hasil bacaannya dan mengidentifikasi
karakteristik setiap jenis standarisasi, topologi dan perangkat keras.
|
·
Guru
menugaskan siswa dalam kelompok berdasarkan skema dan identifikasi karakteristik
standarisasi jaringan, topologi dan perangkat keras untuk mendesain
perencanaan jaringan wireless
·
Siswa
dalam kelompok berdasarkan karakteristik standarisasi jaringan wireless,
topologi dan perangkat keras dapat merumuskan standar, topologi dan
perangakatyang digunakan,dalam merancang jaringan wireless
·
Guru
menugaskan siswa mengobservasi kondisi keadaan sekitar seperti halangan,
lokasi pemasangan akses point (Coverage area acces point
·
siswa
dalam kelompok mengobservasi kondisi keadaan sekitar seperti halangan, lokasi
pemasangan akses point (Coverage area acces point
·
Siswa
dalam kelompok berdasarkan analisis hasil observasi coverage area,informasi
standarisasi, topologi dan perangkat kerasdapat merancang jaringan wireless
LAN
·
Guru
menugaskan siswa dalam kelompok menyusun jadwal pembuatan jaringan wireless
LAN dan mempersentasikannya
·
siswa
dalam kelompok menyusun jadwal dan distribusi tugas pembuatan jaringan
wireless LAN dan mempersentasikannya
|
||||
4.13
Membuat jaringan nirkabel indoor dan outdoor yang
sesuai dengan standar industri ISP
|
4.13.1 Menginstalasi
perangkat jaringan nirkabel/Wireless LAN sesuaidesain/topologi dan Coverage
area
|
4.
Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of
the Project);
|
·
Guru menugaskan siswa dalam kelompok mengerjakan
rancangan dengan mengintalasi perangkat jaringan Wireless LAN
sesuaidesain/topologi dan Coverage area
·
Siswa menyiapkan perangkat peralatan penginstalasian
jaringan Wireless LAN sesuaidesain/topologi dan Coverage area
·
Siswa memasang perangkat akses point menggunakan
topologi sesuai rancangan
·
Siswa menginstalasi perangkat Wireless adaptor
(Driver, USB wireless adaptor)
·
Guru memonitor kemajuan pengistalasian jaringan
Wireless LAN dan memberikan masukan serta motivasi
|
·
|
||||
4.13.2 Mengkonfigurasi perangkat jaringan nirkabel/Wireless LAN
|
5.
Menguji hasil (Assess
the Outcome),
6.
Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the
Experience).
|
·
Guru menugaskan siswa dalam kelompok Mengkonfigurasi akses
point meliputi:
1)SSID
2)Tipe accses point sesuai perencanaan
3)Net work Mode
4) Chanel
5) Scurity
·
Guru memonitor kemajuan konfigurasi akses point dan
memberikan masukan serta motivasi
|
·
Guru
menugaskan siswa dalam kelompok menguji jaringan wireless berdasarkantopologi
yang dirancang/design
·
Siswa
dalam kelompok menguji jaringan wireless melalui wireless client meliputi :
1)SSID
2)Tipe accses point sesuai perencanaan
3)Net work Mode
4) Chanel
5) Scurity
·
Siswa
memeriksa akses point chanel, Network mode, SSID dan network adaptor client
jika tidak terjadi koneksi
·
Memperbaiki
instalasi network adaptor dan mengkonfigurasi ulang accses point.
|
·
Guru
menugaskan siswa membuat laporan perancangan, Penginstalasian dan konfigurasi
jaringan wireless LAN
·
Siswa
membuat laporan/presentasi langkah-langkah perancangan, Penginstalasian dan
konfigurasi jaringan wireless LAN serta konektivitas jaringan
|
||||
Komentar
Posting Komentar