Tujuan dan Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013 di SMK
Tujuan
Pembelajaran di SMK
Tujuan pembelajaranmerupakan pernyataan kemampuan dari
suatu keadaan yang ingin dicapaisebagai hasil perubahan dari yang peserta didik pelajariatau pernyataan sebagai hasil dari pendidikan
dan pelatihan.
Agar tujuan pembelajaran di SMK efektif, maka perumusannya
dapat menggunakan beberapa pertanyaan dasar yang berkaitan dengan pembelajaran yakni: “kemana
kita akan pergi; bagaimana kita akan mencapainya; dan bagaimana kita mengetahui
bahwa telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan” (Mager,1984:24).Secara umum tujuan pembelajaran pada SMK adalah sebagai berikut.
1.
Memahami persyaratan kompetensi
kerja;
2.
Melakukan pekerjaan rutin;
3.
Menguasai prosedur kerja
sehari-hari;
4.
Menerapkan standar keamanan kerja;
5.
Meningkatkan produktifitas;
6.
Mampu bekerja dalam tim kolaboratif;
7.
Melek digital dan simbol-simbol
dalam pekerjaan;
8.
Memperhatikan kualitas, efisiensi;
9.
Menerapkan etika, moralitas kerja;
10.
Memahami perubahan nasional, dan
11.
Memiliki jiwa kewirausahaan (Putu
Sudira, 2016).
Karakteristik
Pembelajaran di SMK
Pembelajaran di SMK memiliki
kekhasan tersendiri karena memiliki tujuan yang utama menyiapkan peserta didik
memasuki dunia kerja. Untuk itu guru SMK dalam merancang pembelajaran harus
memperhatikan karakteristik sebagai berikut.
1.
Pembelajaran
pada pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki
lapangan kerja;
2.
Pembelajaran
pada pendidikan kejuruan didasarkan atas kebutuhan dunia kerja;
3.
Fokus
isi pembelajaran pada pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunia
kerja;
4.
Penilaian
yang sesungguhnya terhadap kesuksesan peserta didik harus pada “mind-on, heart-on, hands-on” atau cara
cara pikir, sikap dan keterampilan kerja di dunia usaha atau produksi;
5.
Pembelajaran
pada pendidikan kejuruan harus melibatkan dunia kerja sebagaikunci keberhasilan
pendidikan kejuruan;
6.
Pembelajaran
pada pendidikan kejuruan harus responsif dan antisipatif terhadap kemajuan
teknologi;
7.
Pembelajaran
pada pendidikan kejuruan lebih ditekankan pada “learning by doing”, dan
8.
Pembelajaran
pada pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas praktik
sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industri.
Karakteristik di atas
yang di adopsi dari Crunkilton (1984) sejalan dengan pernyataan Charles
A.Prosser (1950:215), bahwa karakteristik pembelajaran pada
pendidikan kejuruan secara proporsi hanya menyiapkan peserta didik secara nyata
untuk melakukan pekerjaan dengan menetapkan (establish)
habit berfikir yang benar dan bekerja dengan tepat,
melalui pembelajaran atau pelatihan yang berulang-ulang pada lingkup kompetensi
keahlian yang dipelajarinya.
Komentar
Posting Komentar